Pesona Kriya Wisata (Batik Fashion Fair) 2017


Surabaya,  29 November 2017 - PT Debindo Mitra Tama menggelar Batik Fashion Fair 2017 kali ini mengusung tema Pesona Kriya Wastra Indonesia pada 6 -10 Desember 2017 di Grand City Surabaya mendatang. Di even kali ini Debindo menargetkan nilai transaksi mencapai Rp 5 milyar. Dirut PT Debindo Mitra Tama, Dadan M. Kushendarman mengatakan, usai sukses menggelar Bazar Batik Jawa Timur, pihaknya berharap even Batik Fashion Fair 2017 ini harus lebih sukses, khususnya pada target transaksi.Ya kalau bisa di even Batik Fashion Fair 2017 ini nilai transaksi bakal meningkat 10 hingga 15 persen lah, yah paling tidak mencapai angka Rp 5 milyar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka Rp 4,2 milyar, dan saya optimis kami akan mencapai itu,” Menurut Bapak Dadan di Surabaya.

Bapak Dadan menambahkan, di ajang ini juga menjajakan produk batik mulai dari harga Rp 50 ribu hingga puluhan juta rupiah. Apalagi di kelas “High Permium Batik”, sudah pasti segmennya berbeda. Bahkan, ada booth yang melayani spa batik, yakni booth untuk berbagi tips merawat batik. “Pada produk “High Premium Batik”, in itak sekedar menonjolkan harga yang premium, namun ada filosofi dibalik goresan batik tulis tersebut. Bahkan, pada batik tersebut mengusung cerita dibalik motif dan objeknya,” Menurut Bapak Dadan.

Untuk para peserta pameran, lanjut Dadan, memang mayoritas booth yang diisi justru dari pengrajin batik dan UKM luar Jawa Timur, justru ini adalah tantangan bagi mereka untuk berkompetisi pada kualitas batik tulis mereka. “Sekitar 80% peserta diikuti oleh para pelaku UKM Mandiri. Sisanya 20%, diikuti dari Pemerintah dan UKM binaan BUMN. Ini mengindikasikan bahwa UKM Mandiri semakin sadar peka untuk promo dan memaksimalkan strategi pemasaran melalui even ini,” Menurut Bapak Dadan.

Seperti diketahui, Batik Fashion Fair 2017 ini digelar dengan maksud dan tujuan memberi apresiasi serta kesempatan yang seluas luasnya kepada para pengusaha serta pengrajin batik dan bordir daerah untuk dapat lebih meningkatkan serta mengembangkan kreatifitas, produktifitas maupun jaringan pasar secara maksimal di pasar global. Sekaligus juga bisa menempatkan batik sebagai warisan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan dan dikembangkan baik di dalam negeri maupun mancanegara.(ar)

Komentar