Surabaya 28 Desember 2017 - Kementrian sosial dan institusi penerima wajib lapor (IPWL) mengelar acara sosilisasi dengan berapa sekolah dan tokoh agama serta tokoh pemuda se Provinsi jatim 2017, tema kali ini membahas tentang " deteksi dini dan penyalahgunaan napza dan peranan tokoh pendidik atau tokoh agama".Gelaran acara ini dihadiri oleh Direktur rehabilitas Sosial Korban Penyalahgunaan Napza Dr.Waskito Budi kusuma M.S.i dari kemensos. Pertemuan ini diadakan di hotel garden palace.
"tujuan diadakan acara ini adalah untuk Membahas juga mensosilisasikan kepada masysarakat tentang bahaya peyalahguaan napza.maka dengan ini peran serta tokoh masyarakat dan tokoh agama,tokoh pemuda sangat penting bagi kita semua untuk mencegah dan mendeteksi dini tentang penyalahgunan Napza atau narkoba. Pertemuan ini diikuti sekitar 40 guru dan berapa murid sekolah mulai dari Paud, SD,SMP, SMA,SMK, Pondok Pesantren (Ponpes) dan Pemuda Pemudi lintas agama serta para kyai se Provinsi jawa timur mereka berasal dari berbagai daerah seperti malang, batu,dan gresik.
"Kita tahu bersama tentang bahaya narkoba dan perlu diketahui bahwa sekitar 6 juta warga indonesia sudah bersentuhan dengan narkoba,sejenis sabu.jawa timur sekarang diserang habis habisan.data sekarang yang direhabilitasi korban narkoba di jawa timur sampai saat ini mencapai 900 sampai 1,2 juta orang. Maka dengan diadakan sosilisasi deteksi dini ini supaya orang tua di ingatkan untuk menjaga dan mencegah putra putrinya, harus saling komunikasi dan mengingatkan jangan sampai bersentuhan dengan narkoba.
maka dengan diadakan acara deteksi dini ini. kita bisa merangkul tokoh agama ,tokoh masyarakat,tokoh pendidikan,tokoh pemuda.Mereka lebih peka untuk menjaga titik titik yang menjadi tanggung jawabnya dengan mendirikan satgas di tiap tiap sekolah maupun di pesantren.tujuan kami untuk menyadarkan dan mengingatkan supaya menjahui Narkoba, dan Perang terhadap Narkoba .ujar Dr.Waskito budi kusuma. (an)
Komentar
Posting Komentar