Kapal Bendera Singapura Tertangkap di Batam



Jakarta 12 Februari 2018 - Sebuah kapal berbendera Singapura, Sunrise Glory yang membawa 1 ton sabu tertangkap di perairan Selat Philips, Batam. Menkeu Sri Mulyani yang membawahi Ditjen Bea Cukai mengapresiasi penangkapan tersebut.

"Kita kan sudah mengumumkan di kemenkeu lebih dari 130 kilogram. Dalam 2 hari kemudian, saya diberi tahu bahwa terjadi lagi penangkapan bahkan mencapai 1 ton. Pada saat kita bicara dengan BNN, memang sudah ditengarai ada flow masuk atau arus masuk yang sangat besar dari narkoba ini, dan kita sudah lakukan koordinasi," ujar Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Tim dari TNI AL, BNN dan Bea Cukai sempat mendeteksi keberadaan kapal tersebut. Akan tetapi, kapal tersebut sempat singgah di Australia sebelum akhirnya tertangkap di Batam.

"Jadi saya gembira sekali. Kemarin Bea Cukai dengan BNN, Bea Cukai dengan TNI AL kemudian Bea Cukai dengan Polri, ini merupakan kerja sama yang luar biasa yang terus menerus diperkuat. Terus terang ini ancaman yang sangat besar dan serius untuk Indonesia," terang Sri Mulyani.
Ia menambahkan, informasi dari masyarakat mengenai pengedaran narkoba sangat diperlukan. Selain itu, operasi intelijen untuk mencegah peredaran narkoba akan terus dilakukan.


"Tentu kita terus menerus melakukan inteligen terutama kerja sama dengan negara tetangga, karena selama ini informasinya bisa berasal dari negara tetangga, yang mereka juga melihat adanya pergerakan itu dan memberikan informasi kepada kita," paparnya.

Sebelumnya, Kapal Sunrise Glory ditangkap oleh KRI Sigurot-864 pada Rabu (7/2) di Perairan Selat Phillips. Kapal ini ditangkap karena melintas diluar Traffic Separation Scheme (TSS) masuk perairan Indonesia dengan mengibarkan bendera Singapura, sehingga pergerakannya mencurigakan.

Setelah ditangkap, kapal ini pun ditambatkan ke Dermaga Lanal Batam pada Kamis (8/2). Saat pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan sabu sebanyak 41 karung beras dengan perkiraan berat lebih dari 1 ton. Sabu tersebut ditemukan di antara tumpukan karung beras dalam palka bahan makanan.

Komentar