Surabaya – Lembaga Riset Surabaya Survey Center (SSC), dua bulan menjelang dilaksanakannya Pilkada Gub/Wagub Jawa Timur 2018, melakukan survei opini publik terkait dengan kontestasi, sikap dan perilaku pemilih masyarakat Jawa Timur. Mochtar W Oetomo, Direktur SSC mengatakan bahwa survei opini publik amat penting dan strategis mengingat waktu pemilihan tinggal 2 bulan lagi dan data survey kali ini bisa menjadi gambaran dinamika terbaru dan juga petunjuk (kompas jalan) mengenai pilkada Jatim.
Survei SSC periode ini mengukur pengetahuan dan potensi partisipasi pemilih, mengukur popularitas, akseptabilitas, mengukur kemantapan dalam pilihan dan juga kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, elektabilitas parpol dan pilpres di Jatim serta faktor-faktor penentu pilihan di Pilgub Jatim 2018.
SSC sebagai lembaga survei profesional tetap berusaha dan komitmen untuk menyelengarakan survei opini publik terkait pilkada Jawa Timur secara periodik dan berkesinambungan sebagai bentuk partisipasi dalam meningkatkan kualitas pemilih dan penyelenggaran pemilu di Jawa Timur. Survey SSC kali ini menunjukkan adanya persaingan yang sengit, kompetitif dan ketat diantara kedua paslon yang berkontestasi. Dalam riset kali ini ada beberapa temuan menarik diantaranya meningkatnya pengetahuan pemilih dan partisipasi dalam pilkada Jatim, trend popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas yang ketat, kemantapan pilihan dan juga angka swing voters dan undecided voters yang bergerak lamban, efektifitas penggunaan media informasi dalam pemilu, perbandingan kompetensi dan karakter paslon sebagai nilai tambah dan insentif elektoral, dan kepuasan publik terhadap kinerja kepala daerah serta dukungan partai dan pilpres terkait pilkada Jatim serta titik kritis perubahan pilihan dalam pemilukada Jatim.
Ini sungguh akan menjadi pertarungan sulit bagi kedua kandidat dan menjadi persaingan yang seimbang.Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) menunjukkan kinerja Pakde Karwo sebagai Gubernur Jawa Timur masih menjadi faktor penting dan menentukan dalam kontestasi pilkada Jatim. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pakde mencapai 64,8 dan hanya 12,1 yang menyatakan tidak puas selebihnya 23,1 menjawab tidak tahu. Hal ini menurut Mochtar W Oetomo membuat siapapun calon yang sedang berkontestasi harus mampu meraih Pakde Karwo effect untuk kepentingan meraih suara pemilih Jawa Timur.
Dari hasil survei juga bisa dilihat bahwa agenda pembenahan yang harus dilakukan oleh para suksesor kepala daerah Jatim adalah melanjutkan usaha pengentasan kemiskinan sebesar 38%, disusul pembangunan infrastruktur sebesar 14,7% dan melanjutkan pendidikan gratis sebesar 11,5%. Adapun agenda selanjutnya secara berurutan adalah menciptakan lapangan pekerjaan sebesar 9,1%, pelayanan kesehatan sebesar 7,7%, memajukan pertanian sebesar 6,7, meningkatkan pelayanan public sebesar 2,6 dan yang lain sebesar 3,1 serta tidak tahu dan tidak menjawab sebesar 6,6%.
Harus diakui keberhasilan Pakde Karwo menjadi poin penting dalam Pilkada Jatim dan dari hasil survei ini juga menunjukkan dan juga mengukuhkan bahwa Pakde Karwo memegang peran penting di Jawa Timur. Pilihan kedua kandidat untuk menjadi suksesor Pakde itu pilihan yang masuk akal dan tepat” ujar Surokim peneliti SSC. (an)
Komentar
Posting Komentar