Surabaya 17 Desember 2018 – lembaga Survei Initiative Institute mengelar rilis Hasil Pilpres 2019 di Hotel Wndyham Surabaya,Selain menjadi barometer politik nasional, Jawa Timur juga dinilai
akan menjadi penentu Pilpres 2019. Maka, bakal dipastikan kalau provinsi
dengan jumlah penduduk yang mencapai 42.030.633 jiwa hasilsensus 2017
ini akan menjadi arena pertempuran sengit bagi para kandidat. CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi Kusman, berkaca dari
Pilpres 2014 lalu, hasil perolehan suara dua kandidat yang
bertarung:Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) danPrabowo Subianto-Hatta
Rajasa (Prabowo-Hatta), selisihnya sangat tipis antara di Jawa Timur
dengan nasional.
Dan pada Pilpres 2019 nanti, kedua Capres ini akan kembali bertarung
untuk kali kedua. Hanya saja, Jokowi kali ini berpasangan dengan KH
Maruf Amin, sedangkan Prabowo bersama Sandiaga Salah uddin Uno.
Keduanya, dipastikan akan habis-habisan bertarung di Jawa Timur. Parameternya, bahwa kalau kita melihat, misalnya pada Pilpres 2014
kemarin, itu suara Pilpres di Jatim, itu selisihnya tipis sekali dengan
nasional,” kata Airlangga Pribadi Kusman. Di Jawa Timur, saat Pilpres 2014 lalu, pasangan Joko Widodo-Jusuf
Kalla (Jokowi-JK) memperoleh suara 53,31 persen (11.66.313) dari total
suara sah mencapai 21.946.401 suara. Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa (Prabowo-Hatta) memperoleh suara 46,68 persen atau 10.277.088
suara.
Di level nasional, Jokowi-JK menang 53,15 persen suara, sedangkan
Prabowo-Hatta mengemas 46,85 persen suara.”Jadi misalnya,Pak Jokowi
menang 53 persen, Pak Prabow 46 persen di level Jatim, Meski begitu, Angga sapaan akrab Airlangga Pribadi mengatakan,
dinamika politik masih akan terus berkembang. “Nanti kita bisa melihat,
bahwa kemungkinan tidak terlalu krisis seperti 2014. “Karena dinamika-dinamika di provinsi lain, itu tentu akan berubah.
Tapi bahwa kemenangan dalam Pilpres di Jatim menentukan pada Pilpres
nasional, saya pikir masih bisa terjadi,” menurutnya . Sementara itu, hasil surveiPilpres 2019periode 10-18 Oktober 2018
yang dipaparkan Peneliti The Initiative Institute, Hari Fitrianto,
menunjukkan bahwa Jokowi masih tetap kalah telak dari Prabowo di Pulau
Madura, seperti halnya Pilpres 2014 silam.“Elektabilitas Jokowi-Maruf di Pulau Madura hanya 20,5 persen,
sedangkan Prabowo-Sandi, mencapai 43,0 persen. Sementara yang masih
ragu-ragu 36,5 persen,” terang Hari. Namun, untuk wilayah Pandalungan, Arek, dan Mataraman, kata Hari,
Jokowi-Maruf masih tetap unggul jauh di atas Prabowo-Sandi. Meskiyang
belum menentukan pilihan dari total keseluruhan responden, mencapai 21.1
persen.
Dari total 5.500 jumlah responden yang tersebar di 565 desa, 375
kecamatan di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, elektabilitas Jokowi-Maruf
mencapai 57,7 persen dan Prabowo-Sandi 19,7 persen. “Di wilayah Arek,
Pandalungan, dan Mataraman, Jokowi-Maruf masih tetap unggul.Untuk popularitas, Jokowi-Maruf 96,8 persen dengan liketabilitas
mencapai 89,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi, popularitasnya mencapai
92,3 persen dengan liketabilitas di posisi 68,2 persen.Menurut IBU KOFIFA Bapak JOKO WIDODO DAN KH MARUF lebih unggul dari lawannya ,karena tim JOKO-MARUF lebih profesional dan banyak bekerja,tandasnya.setelah jumpa press dengan awak media baik media tv,cetak,online , IBU KHOFIFA Gubernur yang akan dilantik bulan depan telah berpose bersama teman-teman media. (dik)
Komentar
Posting Komentar