Surabaya, 30 Desember 2018 - Di kunokini Café & Resto Jl. Prapen No.69 AMPURI ( Asosiasi Muslim Pemberangkatan Haji Dan Umroh Republik Indonesia
)menggelar Press Conference dengan Tema: “Nota Keberatan VPS –
BIOMETRIC” Menurut H .SOFYAN
ARIF Ketua Amphuri DPD Jatim(plt);
mengatakan kepada awak media /Wartawan
TV,online,cetak, Saran kami dari assosiasi, pertama untuk pemberlakuan VFS
ditunda, kemudian saran yang kedua, sebenarnya VFS ini, kami para jamaah itu
bersedia melaksanakan, tapi mungkin tempatnya itu tidak harus menjadi sarat
dari pembuatan visa, tapi bias dilaksanakan saat jamaah akan berangkat di
Bandara keberangkatan kayak di Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar. Sebenarnya
hal itu mudah , Jamaah berkumpul semua menjelang berangkat, terus langsung dilaksanakan
biometric.
Satu berangkatan seperti Surabaya satu airlines, maximal 450
orang itu sudah full, itu bisa di awalkan jamaah untuk datang, mungkin selama
ini 2 jam, sebelum keberangkatan jamaah sudah hadir, kita siapkan 4 jam
sebelumnya, dan ini sudah disiapkan sebelumnya, ini sudah dilaksanakan saat
kepulangan dari Saudi, di Jedah 4 jam, 5 jam, jamaah harus sudah di Bandara. Ditanya
wartawan soal biometric, H. Sofyan Arif jawaf, bahwa dirinya kurang paham,
karena pihaknya belum di kasih tahu sebelumnya. tidak ada sosialisasi, untuk
apa biometric ini, Sampai saat ini banyak teman-teman travel yang me-reschedule
keberangkatan, karena visa tidak keluar, di kendala biometric ini dampaknya
banyak sekali.
Untuk Jatim, yang sudah dialami oleh teman-teman, ada hampir
100 – 200, mereka harus re-schedule untuk mundur keberangkatannya. Di
kementerian agama sudah melayangkan surat keberatan ke Kementerian Arab Saudi,
tapi sampai saat ini belum ada tanggapannya.kami berharap kepada pemerintah
agar cepat dalam menangani dan harapan
kami , Pemerintah sudah bisa melobi ke Arab Saudi, minimal ini bisa di tunda
sampai batas waktu. mereka siap untuk alat CFS ini telah siap di setiap
kabupaten/kota, dan itu sudah dilayangkan surat oleh Kemenag.
Kita semua travel sudah siapkan instruksi ini untuk
dilaksanakan, makanya kita sudah me re-schedul keberangkatan kita, yang tanggal
20 Januari itu kita sudah meng-antisipasi untuk kita mundurkan sampai ada
keputusan dari Pemerintah Saudi. Sebelum tanggal 20 Januari, Amphuri ada jadwal
pemberangkatan, tanggal 14 januari, ada tambahan biaya sekitar Rp 117,000.-
hingga 120 ribu atau US Dollar 7.- untuk biometric nya saja. Sesuai anjuran
Bank Indonesia semua pembayaran harus dengan Rupiah. Menurut BP H. Sofyan Arif. (andi)
Komentar
Posting Komentar