Surabaya 26 Desember 2018 – Dinas Komunikasi Dan Informatika Jatim dalam Rangka meningkatkan kapasitas Pengelola
aplikasi e-LKPJ Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jatim, mengadakan rapat
Sosialisasi Aplikasi e- LKPJ bagi perangkat daerah di lingkungan pemprov
jatim di Hotel Elmi Surabaya. Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika jatim, Dr. Ir. I Made
Sukartha, CES, mengatakan Kominfo tugasnya menjadi corong bicara
Pemerintah prov jatim untuk kegiatan-kegiatan yang di laksanakan oleh
pemprov jatim yang melalui PD-PD itu, beda dengan protokoler yang ada di
biro, kalau di Biro protokoler itu menyampaikan informasi kegiatan
Gubernur secara langsung, jadi kehumasan dia, protokoler pengaturan
kerja Gubernur menyampaikan kegiatan Gubernur,menurutnya.
Menurut Bp Made Tugas kita memang menginformasikan dan meng-komunikasikan kepada masyarakat. Hari ini adalah kegiatan kominfo, bukan kegiatan instansi UPD lain,
tapi betul-betul kegiatannya dinas kominfo, melibatkan unsur-unsur dari
UPD lain, kegiatannya adalah sosialisasi, aplikasi laporan pertanggung
jawaban secara elektronik dan disingkat e-LKPJ. Karena dinas kominfo bikin sektornya untuk pemanfaatan digital dalam
kegiatan pemerintahan, kominfo yang di mintai sebagai Lini sektornya,
maka kita mempunyai salah satu kegiatan mensosialisasikan konsep e-LKPJ
itu. Kemudian membina petugas-petugas atau personal di masing-masing UPD
yang ada di sub bagian program, karena sub bagian program inilah yang
laporan pertanggung jawaban itu penyusunan program.
Dia yang buat yaitu kita libatkan supaya mereka memahami apa itu
LKPJ, bagaimana aplikasinya, bagaimana memanfaatkan, ini sebetulnya
pernah di laksanakan, dulu tahun 2017, pertanggungan jawaban kita sudah
menggunakan elektronik, dari UPD ke Bappeda, Bappedanya masih belum ke
DPR, DPR masih manual ketika 2017 dilaksanakan ada kendala-kendala
teknis, karena kita semuanya siap paper less, kembali manual lagi. Ketika Gubernur mencanangkan Jatim sebagai provinsi cerdas jadi East
Java Smart Province, maka kita harus memulai lagi konsep kecerdasan itu
di pemanfaatan teknis lagi. Informatika di setiap kegiatan jatim, salah
satunya adalah penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban itu
terus menggunakan elektronik.
Berbasis elektronik paperless ini kita mulai lagi. Kebetulan juga di
Bappeda sendiri ada 2 UPT yang di cairkan atau di likuidasi, UPT yang
mengelola data semua UPT tatakota perencanaan kota (Planning) itu di
hapus, jadi perencanaan tatakota di hapus sama UPT yang mengelola
database, database nanti diserahkan ke kominfo, sedangkan tatakota itu
diserahkan kepada Cipta karya.. Mengajarkan dinas-dinas untuk bagaimana memanfaatkan
teknologi informatika di dalam tanggung jawaban kinerja seperti itu. Kalau Gubernur ke depan memiliki kepedulian yang kuat, ada good will,
niat dan politiknya juga mendukung pemanfaatan digital di dalam setiap
kegiatan, saya kira bisa karena 2019 laporan pertanggung jawaban di
akhir tahun.
Tujuan utama kita paperless itu adalah infrastruktur, infrastruktur itu
tidak hanya aplikasi, juga masing-masing kedinasan ini harus di siapkan
anggaran untuk mengelola bandwitdhnya. Data
harus persoalan utamanya di infrastruktur. Nah baru kemudian kalau infrastrukturnya bicaranya adalah yang di
miliki oleh kominfo, kominfo pun kalau di lihat sekarang baru saja
texture ini. Ada yang menggunakan cable, nir cable Kalau ingin aman kita
satu lokasi itu pakai cable aman.
Tapi kalau sistem pemerintahan kita
satu lokasi itu pakai cable aman, Infrastruktur itu seperti halnya manusia, bicara manusia, di
dinas-dinas itu orang yang bertugas khusus, menangani ini seperti di
marjinalkan dia, di pinggirkan seperti orang yang tidak kepakai,
se-olah-olah, padahal ini ujung tombak, Dengan sistem pembayaran gaji berbasis re-numerasi nanti itu akan
mengatasi persoalan
Harapan kita yang utama, masing-masing UPD memiliki sistem yang
khusus menangani kegiatan-kegiatan yang berbasis elektronik, bukan hanya
LKPJ, lelang elektronik, semua elektronik, informasi elektronok ,terjadi pada umumnya ketika pemimpin UPD itu tidak memahami arti penting
daripada data elektronik itu, dia akan menugaskan yang lain, dino iki
sampean, mene di undang melihat, sampean di tugasi lain, iki kan tidak
menyambung apalagi basisnya bukan basis elektronik, menurut Bapak I Made Sukartha (andi)
Komentar
Posting Komentar