Dewan Pers menggelar Workshop Peliputan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2019 di Hotel Four Point Jalan Embong Malang Surabaya Rabu (6/2/19).
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetiya Meminta kepada Media untuk berperan aktif memberitakan Pemilu serentak tahun 2019, agar partispasi warga meningkat dan mengurangi golput. Pemilu 2019 adalah moment penting , Pemilu serentak pertama yang memilih Presiden dan wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPRD tingkat 1, DPRD tingkat 2 dan DPD ujarnya.
Dikatakan Yosef, yang terjadi saat ini pemberitaan lebih banyak mengulas pertarungan Capres antara Jokowi dan Prabowo, padahal 2019 juga akan memilih DPR RI, DPRD tingkat 1 dan DPRD tingkat 2 dan DPD. “Media meanstream kami harap menyediakan alternative pemberitaan dan tidak terbawa dengan isu yang di angkat Media Sosial ucapnya.
Pemilu 2019 diakui ada fenomina roving bandit atau politikus hitam (busuk), yang ikut dalam proses demokrasi dan hal itu harus di ikuti oleh Media. Roving Bandid atau politikus busuk dengan kekuatan modal menjadi fenomena dalam pemilu kali ini katanya.
Meski ada politikus busuk, masih ada juga politikus yang baik, dan hal itu mesti menjadi peliputan Media agar kualitas pemimpin dalam memilih pemimpin bisa dipertanggung jawabkan.
Demokrasi secara tidak langsung juga menghasilkan pemimpin-pemimpin yang baik seperti walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni tuturnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Pers, Jimmy Silalahi mengatakan, Yang harus dilakukan Jurnalis/Wartawan yang terlibat sebagai Tim Sukses Pemilu : – Non Aktif, pilihan yang paling lunak yakni mengundurkan diri untuk sementara waktu dari profesi sebagai jurnalis. – Mengundurkan diri secara permanen, pilihan yang paling tegas yakni mengundurkan diri secara permanen, sebab dengan menjadi caleg /tim sukses ia berjuang untuk kepentingan politik pribadi atau golongannya. Sesungguhnya dia telah kehilangan legitimasinya sebagai seorang wartawan.
Dewan Pers menerima dan menindaklanjuti kasus Pers terkait Pemilu di seluruh Indonesia, dengan teknik penyelesaian: – Mediasi (antar pihak yang bersengketa karena pemberitaan). – Pernyataan penilaian Rekommendasi (untuk Media/Wartawan). – Surat dan/atau komunikasi (dengan para pihak terkait). – Pemberian pendapat (kepada aparat hukum yang menerima dan sedang memproses(an)
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetiya Meminta kepada Media untuk berperan aktif memberitakan Pemilu serentak tahun 2019, agar partispasi warga meningkat dan mengurangi golput. Pemilu 2019 adalah moment penting , Pemilu serentak pertama yang memilih Presiden dan wakil Presiden, Anggota DPR RI, DPRD tingkat 1, DPRD tingkat 2 dan DPD ujarnya.
Dikatakan Yosef, yang terjadi saat ini pemberitaan lebih banyak mengulas pertarungan Capres antara Jokowi dan Prabowo, padahal 2019 juga akan memilih DPR RI, DPRD tingkat 1 dan DPRD tingkat 2 dan DPD. “Media meanstream kami harap menyediakan alternative pemberitaan dan tidak terbawa dengan isu yang di angkat Media Sosial ucapnya.
Pemilu 2019 diakui ada fenomina roving bandit atau politikus hitam (busuk), yang ikut dalam proses demokrasi dan hal itu harus di ikuti oleh Media. Roving Bandid atau politikus busuk dengan kekuatan modal menjadi fenomena dalam pemilu kali ini katanya.
Meski ada politikus busuk, masih ada juga politikus yang baik, dan hal itu mesti menjadi peliputan Media agar kualitas pemimpin dalam memilih pemimpin bisa dipertanggung jawabkan.
Demokrasi secara tidak langsung juga menghasilkan pemimpin-pemimpin yang baik seperti walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni tuturnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Pers, Jimmy Silalahi mengatakan, Yang harus dilakukan Jurnalis/Wartawan yang terlibat sebagai Tim Sukses Pemilu : – Non Aktif, pilihan yang paling lunak yakni mengundurkan diri untuk sementara waktu dari profesi sebagai jurnalis. – Mengundurkan diri secara permanen, pilihan yang paling tegas yakni mengundurkan diri secara permanen, sebab dengan menjadi caleg /tim sukses ia berjuang untuk kepentingan politik pribadi atau golongannya. Sesungguhnya dia telah kehilangan legitimasinya sebagai seorang wartawan.
Dewan Pers menerima dan menindaklanjuti kasus Pers terkait Pemilu di seluruh Indonesia, dengan teknik penyelesaian: – Mediasi (antar pihak yang bersengketa karena pemberitaan). – Pernyataan penilaian Rekommendasi (untuk Media/Wartawan). – Surat dan/atau komunikasi (dengan para pihak terkait). – Pemberian pendapat (kepada aparat hukum yang menerima dan sedang memproses(an)
Kesaksian Sejati: Elok Cahyono
BalasHapuselokycahyono@gmail.com
dari Balikpapan Indonesia
Bank Rakyat Indonesia
Rp150.000.000
Selamat siang dan damai sejahtera untuk RIKA ANDERSON LOAN COMPANY, nama saya Elok Cahyono dari Balikpapan Indonesia mohon berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman online, banyak pinjam meminjam disini semuanya palsu dan hanya disini untuk menipu anda dengan uang kecil anda.
Saya mengajukan pinjaman sekitar 150 juta dan saya diminta untuk membayar biaya lisensi dan saya membayar, mereka tetap menuntut, saya membayar sekitar 3 jt masih saya tidak dapat pinjaman. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tidak akan menderita saya, saya bertemu dengan seorang ibu secara online Ibu Amalia Amangku amaliaamangkurat@gmail.com dan saya juga menghubungi ibu Sharifah Isfahann di sharifahisfahann54@gmail.com yang membagikan kesaksiannya tentang bagaimana dia hanya mengajukan pinjaman dan mendapat pinjaman tanpa stress, maka dia mengenalkan saya pada Ibu RIKA ANDERSON LOAN COMPANY,
Email RIKA ANDERSON LOAN COMPANY di rikaandersonloancompany@gmail.com
Whatsapp: +1(323)689-3663
Minggu ini, saya mengajukan permohonan Rp150.000.000. Saya pikir itu lelucon dan penipuan, tetapi saya menerima pinjaman saya di rekening bank saya dalam waktu kurang dari 24 jam hanya dalam 2% tanpa agunan. Saya menyarankan agar semua orang di sini membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ms. Rika Anderson dan saya jamin bahwa Anda akan mendapatkan pinjaman Anda.