Sekdaprov Minta Orang Tua Tanamkan Etika dan Sopan Santun pada Anak
Di era milenial yang semakin cepat dan membuat semuanya serba terbuka, baik pergaulan dan kemajuan teknologi, mengharuskan kepada para orang tua untuk menanamkan ilmu agama, etika, moralitas dan sopan santun kepada anak. Hal tersebut menjadi penting untuk kemandirian dan pertumbuhan karakter anak yang baik.
Hal tersebut disampaikan Sekdaprov. Jatim, Dr. Heru Tjahjono yang juga sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) saat membuka "Seminar Parenting Mendidik Anak di era Milenial dan Halal Bihalal DWP Prov. Jatim Tahun 2019 di Ruang Rapat Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, Kamis (20/6).
Lebih lanjut dikatakan, bahwa etika dan sopan santun juga dapat menjadi modal berharga dalam pergaulan sehari hari.
Sekdaprov Heru melihat, jika pada suatu saat nanti, ketika anak lebih mementingkan gadget dibandingkan etika dan sopan santun, maka nilai-nilai luhur seperti norma, sikap dan prilaku akan hilang.
"Jika, tidak segera dimulai dan ditanamkan sejak dini oleh para orang tua di rumah, maka nilai-nilai tersebut akan musnah," ujarnya.
Tak hanya itu, etika dan sopan santun juga bisa menjadi modal bagi seorang anak dalam bekerja atau berinteraksi dengan orang yang lebih tua. Karena, sikap sopan santun akan menentukan keberhasilan seorang anak di masa mendatang.
"Saya memiliki teman anaknya lulus tes karena etika dan sopan santunya. Ketika dia menunggu di tempat tunggu tes dia melewati banyak orang dan mengucapkan rasa permisi dan membungkukkan badan sebagai bentuk sikap sopan. Sedangkan, yang lain acuh dan mementingkan gadgetnya," ujarnya.
Gadget menurutnya, merupakan salah satu musuh para orang tua di era milenial. Alasannya, gadget bisa menjadi guru, orang tua bahkan orang dekat kita. Jika dahulu, sebagai orang tua ketika bangun tidur langsung mencari orang tua, sekarang bangun tidur langsung mencari gadget.
Ini sangat bahaya, anak zaman dahulu bangun tidur langsung mencari ibunya masak apa bu. Tapi anak sekarang langsung mencari gadgetnya kita malah dilupakan. Maka, kita juga harus belajar tentang isi dari gadget anak kita. Jangan sampai kita tidak tahu dari isi gadget anak kita," tegasnya.
Sementara Ketua DWP Prov. Jatim, Dra. Gardjati Heru Tjahjono mengatakan, diselenggarakannya seminar parenting ini menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi Ibu Ibu DWP, terutama bagi istri Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim. Terlebih, seminar ini bisa menjadi bagian dari sarana pembinaan dan memberikan nilai tambah.
Dijelaskannya, bahwa pendidikan merupakan aspek penting bagi pembangunan bangsa. Hampir semua bangsa, termasuk di Indonesia menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan nasional. Sama halnya di Jatim yang dipimpin oleh Ibu Khofifah Indar Parawansa bersama Bapak Emil Elestianto Dardak.
Melalui program Nawa Bhakti Satya pada Sembilan Program Kerjanya, Ibu Gubernur telah mengupayakan pembangunan Jawa Timur yang semakin sejahtera, ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa DWP Provinsi Jatim berperan penting dalam mendukung upaya tersebut. Meski, di lingkup yang paling kecil yakni di tataran keluarga. Termasuk juga pendalaman pendidikan karakter anak di sekolah memerlukan dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah, organisasi dan bahkan dari masyarakat.
Karena menurutnya, persoalan tersebut menjadi tanggungjawab semua pihak, utamanya dalam membangun masa depan bangsa.
Kami melihat bahwa peran DWP dalam membangun SDM keluarga sangat penting, tutupnya. (Hni)
Di era milenial yang semakin cepat dan membuat semuanya serba terbuka, baik pergaulan dan kemajuan teknologi, mengharuskan kepada para orang tua untuk menanamkan ilmu agama, etika, moralitas dan sopan santun kepada anak. Hal tersebut menjadi penting untuk kemandirian dan pertumbuhan karakter anak yang baik.
Hal tersebut disampaikan Sekdaprov. Jatim, Dr. Heru Tjahjono yang juga sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) saat membuka "Seminar Parenting Mendidik Anak di era Milenial dan Halal Bihalal DWP Prov. Jatim Tahun 2019 di Ruang Rapat Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, Kamis (20/6).
Lebih lanjut dikatakan, bahwa etika dan sopan santun juga dapat menjadi modal berharga dalam pergaulan sehari hari.
Sekdaprov Heru melihat, jika pada suatu saat nanti, ketika anak lebih mementingkan gadget dibandingkan etika dan sopan santun, maka nilai-nilai luhur seperti norma, sikap dan prilaku akan hilang.
"Jika, tidak segera dimulai dan ditanamkan sejak dini oleh para orang tua di rumah, maka nilai-nilai tersebut akan musnah," ujarnya.
Tak hanya itu, etika dan sopan santun juga bisa menjadi modal bagi seorang anak dalam bekerja atau berinteraksi dengan orang yang lebih tua. Karena, sikap sopan santun akan menentukan keberhasilan seorang anak di masa mendatang.
"Saya memiliki teman anaknya lulus tes karena etika dan sopan santunya. Ketika dia menunggu di tempat tunggu tes dia melewati banyak orang dan mengucapkan rasa permisi dan membungkukkan badan sebagai bentuk sikap sopan. Sedangkan, yang lain acuh dan mementingkan gadgetnya," ujarnya.
Gadget menurutnya, merupakan salah satu musuh para orang tua di era milenial. Alasannya, gadget bisa menjadi guru, orang tua bahkan orang dekat kita. Jika dahulu, sebagai orang tua ketika bangun tidur langsung mencari orang tua, sekarang bangun tidur langsung mencari gadget.
Ini sangat bahaya, anak zaman dahulu bangun tidur langsung mencari ibunya masak apa bu. Tapi anak sekarang langsung mencari gadgetnya kita malah dilupakan. Maka, kita juga harus belajar tentang isi dari gadget anak kita. Jangan sampai kita tidak tahu dari isi gadget anak kita," tegasnya.
Sementara Ketua DWP Prov. Jatim, Dra. Gardjati Heru Tjahjono mengatakan, diselenggarakannya seminar parenting ini menjadi sebuah hal yang sangat penting bagi Ibu Ibu DWP, terutama bagi istri Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim. Terlebih, seminar ini bisa menjadi bagian dari sarana pembinaan dan memberikan nilai tambah.
Dijelaskannya, bahwa pendidikan merupakan aspek penting bagi pembangunan bangsa. Hampir semua bangsa, termasuk di Indonesia menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan nasional. Sama halnya di Jatim yang dipimpin oleh Ibu Khofifah Indar Parawansa bersama Bapak Emil Elestianto Dardak.
Melalui program Nawa Bhakti Satya pada Sembilan Program Kerjanya, Ibu Gubernur telah mengupayakan pembangunan Jawa Timur yang semakin sejahtera, ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa DWP Provinsi Jatim berperan penting dalam mendukung upaya tersebut. Meski, di lingkup yang paling kecil yakni di tataran keluarga. Termasuk juga pendalaman pendidikan karakter anak di sekolah memerlukan dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah, organisasi dan bahkan dari masyarakat.
Karena menurutnya, persoalan tersebut menjadi tanggungjawab semua pihak, utamanya dalam membangun masa depan bangsa.
Kami melihat bahwa peran DWP dalam membangun SDM keluarga sangat penting, tutupnya. (Hni)
Komentar
Posting Komentar