SURABAYA,29-11-2019,di hotel Tunjungan ,DEWAN PERS mengadakan Sosialisasi Indeks Kemerdekaan Pers tahun 2019.
Peserta yang hadir 100 peserta dari berbagai Media Tv,Cetak ,online. Agenda di mulai 08-00-b15:00 ,menurut,"Survei tersebut berhasil dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan 20 indikator lingkungan.
Peserta yang hadir 100 peserta dari berbagai Media Tv,Cetak ,online. Agenda di mulai 08-00-b15:00 ,menurut,"Survei tersebut berhasil dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan 20 indikator lingkungan.
Narasumber acara kali ini yakni, Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers, Ahmad Djauhar, Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), Arief Darmawan, dan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Jatim, Frans Barung Mangera.
Menurut,"Akhmad Djauhar, mengatakan, survei IKP ini dilakukan sejak tahun 2018, dengan 408 informan ahli (responden) di semua daerah. Hasilnya, dengan 20 indikator lingkungan, skornya mencapai 73,71 (cukup bebas). Ia juga mengaku target pada tahun 2020 mencapai skor 74. Tahun sebelumnya 2018 mencapai skor 69 (agak bebas), tahun ini mengalami peningkatan.
“Di indikator lingkungan fisik mencapai skor 75,16 naik dari 71,11 tahun 2018. Di lingkungan ekonomi mencapai skor 72,21 dari 67,64 tahun sebelumnya. Sedangkan lingkungan hukum meningkat drastis sebesar 72,62 dari 67,08,” ungkapnya. Jumat, (29/11/2019).
Untuk skor tertinggi kemerdekaan pers di provinsi, lanjut Djauhar, berhasil diraih di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan sebesar 84,84. Sebelumnya skor tertinggi dirahi provinsi Aceh. Skor terendah di provinsi Papua sebesar 66,56, tetapi ini meningkat signifikan, tahun sebelumnya mencapai 59,0.
“Kebebasan intervensi, kebebasan dari kekerasan, kebebasan dari media alternatif, keberagaman pandangan itu semua mencangkup 20 indikator lingkungan tersebut. Sehingga menentukan kualitas riset Indeks Kemerdekaan Pers,” menurut ,beliau.
Komentar
Posting Komentar