Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendampingi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sebanyak 2.020 sertifikat tanah untuk rakyat wilayah Gerbang Susila (Gresik, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Penyerahan dilakukan secara simbolis di Wahana Ekspresi Poesponegoro Gresik, Senin (27/1).
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, berpesan pada masyarakat Jawa Timur yang telah menerima sertifikat tanah agar dapat digunakan untuk penguatan pemberdayaan ekonomi masing-masing.
Sertifikat ini bisa digunakan untuk meningkatkan dan memberdayakan ekonomi keluarga.
Pada kesempatan itu, Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan bahwa hari ini ia sangat senang karena ada 2.020 sertifikat yang dibagikan. "Ada dari bangkalan, sidoarjo, gresik, surabaya, dan lamongan," kata Jokowi.
Ia menceritakan, pada tahun 2015 ada 126 juta sertifikat tanah yang harusnya keluar. Namun saat itu yang pegang baru 46 juta.
"Ada 80 juta yang belum dipegang masyarakat. Per tahun BPN hanya bisa mengeluarkan 500 ribu sertifikat. Jadi butuh waktu160 tahun baru dapat selesai. Siapa yang mau menunggu 160 tahun," ungkapnya.
Untuk itu, Jokowi memberikan target pada Manteri ATR/BPN untuk mempercepat proses pengeluaran sertifikat tanah untuk rakyat. Hasilnya, kata dia, 2017 ia minta 5 juta, 2018 naik jadi 7 juta sertifikat, dan 2019 naik menjadi 9 juta sertifikat.
"
Keluar sertifikat harus cepat dan masyarakat harus pegang. Saya bilang ke pak menteri, kalau tidak bisa maka saya copot. Ternyata target bisa diselesaikan dengan cepat," ujarnya.
Percepatan sertifikat tanah rakyat itu menjadi salah satu program unggulan Presiden Jokowi. "Setiap saya pergi ke desa, kampung, yang masuk ke telinga saya paling banyak adalah konflik tanah dan sengketa lahan. Gak di Sumatera, Jawa, Bali, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan. Karena 80 juta sertifikat belum bisa keluar," jelasnya.(afr/s)
Komentar
Posting Komentar