Surabaya,14-02-2020,di Hotel Sangrilla,Kementerian Pertanian menggelar forum nasional SPI di adakan selama tanggal 24-26, dengan digitalisasi pengendalian intern pada kegiatan Kostra Tani untuk mewujudkan petani maju Mandiri modern,
Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Provinsi Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan forum ini sangat tepat mengidentifikasi kendala yang ditemukan, sehingga nanti kita antisipasi permasalahannya seperti apa, nanti tercapai apa yang dicita-citakan oleh Pak Menteri.
Kami sangat mendukung sekali program ini karena program ini adalah merapikan kembali data-data yang lebih akurat, karena perencanaan itu kalau datanya tidak akurat tentunya perencanaannya tidak sesuai seperti yang diharapkan nantinya, Menurut nya.
Kami sangat mendukung sekali program ini karena program ini adalah merapikan kembali data-data yang lebih akurat, karena perencanaan itu kalau datanya tidak akurat tentunya perencanaannya tidak sesuai seperti yang diharapkan nantinya, Menurut nya.
Untuk bisa mendata mulai dari ujung-ujung sudah tahu semua itu, sekarang sudah diaktifkan kembali beberapa Kecamatan untuk bisa membantu Bapak camat, kepala desa, semuanya akan ikut membantu tentang semua kegiatan ini.
Kita harapkan juga ikut mensosialisasikan kepada kabupaten-kabupaten /kota khususnya di tingkat kecamatan dan desa.
Karena sumbernya dari desa, dan kita harus terjun langsung ke desa nantinya menurutnya.
Kita harapkan juga ikut mensosialisasikan kepada kabupaten-kabupaten /kota khususnya di tingkat kecamatan dan desa.
Karena sumbernya dari desa, dan kita harus terjun langsung ke desa nantinya menurutnya.
Sementara itu Inspektur 3, Fuadi mengatakan kalau dari Inspektorat Jenderal sendiri terkait dengan pengawasan ini, memang ke depan Pak Menteri ingin produktivitasnya meningkat 5 tahun kedepan dan ekspornya nanti meningkat menjadi 3 kali lipat, nah ini yang perlu kita kenali dari inputnya, prosesnya, maupun output nya, kita kawal dari situ, pengadaan pupuk nya, pengadaan benih nya, apakah benihnya bersertifikat atau tidak, nanti kita awasi termasuk pupuk-pupuk yang ada,tandasnya.
Pupuknya itu kalau ditabur tumbuh apa enggak, itu nanti kita awasi karena bisa jadi pupuk itu yang dari pabrik, keluar, kemudian ia sampai di lapangan bisa beda unsurnya, tidak bisa menumbuh, di situ lah nanti peran kami di inspektorat jenderal mengawal agar tidak terjadi seperti tadi arahan dari Pak Irjen tidak terjadi korupsi nantinya,menurutnya.
Di tempat yang sama, Inspektur 4, I Gusti Made Ngurah iswandana mengatakan, sebenarnya digitalisasi SPI ini adalah kita ingin menuju maturity level 4. Maturitis level 4 itu harus terdigitalisasi SP (sistem pengendalian) itu harus ter digital. Kita sekarang sudah mengarah kepada pembangunan SPI, kita sudah mengarah kepada implementasi SPI, tapi belum digitalisasi harapannya .
Dengan program ini saatnya Kementan menuju digital, sistem pengendalian digital, buktinya Pak Menteri sekarang sudah membangun AWR (agri culture War room). Ini salah satu bukti bahwa Kementan in concern dalam pengendalian, lebih cepatdan tepat.
Solusinya lebih mudah untuk diselesaikan di dekat lapangan, tidak lama-lama, saat itu ada resiko yang terjadi, langsung dimitigasi oleh Pak Menteri, nah sistem digital ini sangat bermanfaat bagi sistem SPI ke depannya yang lebih baik,menurut,beliau(Andi)
Komentar
Posting Komentar